Sebagai pecandu kopi, kurang bergairah bila belum menyeruput kopi pagi. Bahkan mereka tak ada kopi maka tak ada semangat pagi. Bagi mereka yang melakukan aktivitas pagi seperti pekerja, minum kopi adalah kewajiban sebagai penghilang rasa ngantuk. Setidaknya hal ini telah diteliti sejak lama bahwa peminum kopi mengaku kurang produktif bila tak meminum kopi.

Penelitian dari Amerika Serikat ini dilakukan secara pada 2012 terhadap 4.152 pekerja penuh waktu, berusia di atas 17 tahun. Proporsi pekerja paling tinggi yang merasa hari-harinya kurang produktif tanpa kopi di pagi hari. Rata-rata para pekerja meminum kopi sebanyak dua cangkir perhari. Mayoritas, para pekerja muda dengan rentang umur 18-24 tahun mengatakan kurang produktif tanpa kopi.

Lalu dari hasil penelitian tersebut, kapan kah waktu yang paling tepat untuk minum kopi?

Ini berhubungan dengan dua zat yang berinteraksi antara kafein dan hormon kortisol yang membantu meregulasi jam internal tubuh serta meningkatkan kewaspadaan. Hormon kortisol adalah hormon yang membantu mengubah cadangan energi menjadi gula, sehingga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai bahan bakar. Secara alami, hormon kortisol dalam tubuh normalnya berada pada titik yang tinggi sesaat setelah bangun tidur. Puncaknya terjadi beberapa kali dalam sehari, yakni sekitar pukul 8–9 pagi.

Nah oleh karena itu minum kopi yang paling bagus adalah setelah hormon kortisol melewati masa puncaknya atau setelah pukul 9 pagi. Alasanya? Karena jika seseorang meminum kopi ketika hormon kortisol masih tinggi hal tersebut akan meningkatkan efek terhadap kafein. Artinya seseorang akan butuh kafein lebih banyak setiap hari, dan takaran kopi dengan jumlah yang sama setiap harinya lama lama menjadi tidak efektif.